Perjalanan kedua - Cafe Wijsoen


Bismillah
Wijsoen adalah salah satu coffee shop langganan saya. Bukan hanya sekedar menghabiskan segelas kopi disana, tapi juga membeli biji kopi, menggiling kopi, merosting kopi dan belajar seputar kopi juga. Pemiliknya Pak Nugroho, mungkin seantero Ponorogo dikalangan para pecinta kopi sudah mengenal sosok beliau. Lokasinya berada di Jl. M.Thamrin No.69, Bangunsari, kec. Ponorogo. Tempatnya tidak terlalu luas tapi cukup memberikan suasana yang nyaman untuk minum kopi sambil mengobrol bersama. Ciri khas yang ada di cafe ini adalah klasik tahun 90th, warna tembok yang coklat gelap, dengan beberapa arsitektur batu bata merah dan hiasan dinding yang menggambarkan anak 90th-an. Sebelum ada mesin roasting, mungkin cafe ini cukup luas dibanding setelah ada alat rosting yg cukup memakan tempat.

Kemudian cafe ini juga menyediakan berbagai minuman coffee dan juga non-coffee dengan rasa yang tidak kalah saing dengan minuman harga 40 ribuan di cafe cafe kekinian. Dari cafe ini saya memiliki kisah yang unik atau bahkan bisa di bilang berkesan, mengapa ? karena dari sini saya bisa lebih dekat dengan dunia perkopian duniawi. saya mengenal kopi Robusta dan Arabika dan berbagai macam olahan kopi yang lain. Wijsoen juga sebagai lahan saya mencari sedikit penghasilan karena telah membantu saya untuk merosting kopi, memilah milih kopi yang layak dijual dan tidak dan sedikit pembelajaran tentang cara menyeduh kopi dengan berbagai alat seduhan yang sudah kekinian, seperti aeropress, v60, shyphon dan yang lainya, sampai saat ini saya masih menggunakan takaran yang digunakan atau disarankan oleh mas Nugroho pemilik Wijsoen.

Sedikit cerita, sebelum terjun ke dunia perkopian lebih jauh, saya dikenalkan dunia perkopian oleh kakak tingkat Aldy anak Jakarta. Saya masih ingat sekali ketika di suguhkan kopi perpecto dan tiwus yang ada di film filosofi kopi. Setelah disajikan langsung di paksa nonton filmnya, 2 langsung dalam sehari. Dari situ mulai datang ilham entah dari mana, kopi serasa langsung masuk ke hati yang paling dalam. Setelah setelah itu setiap ke kedai kopi pasti pesan kopi yang pure, entah itu french pres, v60, atau seduhan lain generasi kopi ke-5. 



Komentar

Postingan Populer