Persembahan Untuk Segalanya


Sejak lama sekali, aku sempat berpikir bahwa dunia ini sudah di ambang waktunya. Aku disini sedikit menyampingkan religius, aku ingin berpikir bebas sebebas burung yang terbang di angkasa.


Aku katakan bahwa dunia ini sudah layak di ambangnya mengapa ? karena penghuni yang ada di bumi sudah tidak layak disebut penghuni, justru lebih baik disebut penghancur atau perusak. Aku sangat ingat sekali dengan perkataan bahwa ketika kamu melakukan sesuatu, jangan sampai merugikan siapa-siapa atau bahkan mengorbankan orang lain, cukup dirimu sendiri. tapi ketika melakukan sebuah kebajikan, kamu bisa ajak orang lain dan saling berbagi. Kejahatan tidak usah di sebar dan di bagi kepada orang lain, cukup pada dirimu sendiri.


Sekarang ini, orang-orang sudah dibutakan oleh dunia. Dengan segala isinya. Entah apa sebenarnya yang mereka kejar, apa yang mereka inginkan yang pada kenyataannya mereka akan mati juga dan akan kembali kepada sang pencipa.


Aku ingin menceritakan sedikit tentang pengalaman ku selama ini.


Kehidupan seserang itu dibatasi oleh sebuah kemampuan untuk menghasilkan rupiah. Ketika orang itu tidak bisa menghasilkan rupiah, maka dia tidaklah berharga. Menghasilkan rupiah bisa dengan berbagai hal "positif" yang dilakukan, tidak perlu dengan sebuah kejahatan atau semacamnya. Aku mempercayai bahwa setiap orang memiliki porsi rezekinya masing-masing, namun justru orang itu melakukan sesuatu yang menghambat datangnya rezeki, maka janganlah kamu salahkan sang pencipta, dia lebih tau dari apa yang kau tau.


Dari sebuah perkarangan rumah di sebuah kota, terdapat salah satu warga yang selalu dengan nyaring bercerita tentang keluh kesah hidupnya, bagaimana ia sangat kesulitan mencari uang untuk makan sehari-hariny, kita bisa simpulkan dia sedang dalam masa krisis. Namun, di dekat rumahnya terdapat keluarga yang cukup dan kaya. Setiap hari warga yang suka bergibah ini itu terhadap tetangganya sendiri, menyinggung, menyebarkan kedengkian, dan segala macamnya. Sampai warga sekitarnya pun mulai terhasuti dan percaya dengan perkataannya. Namun, dibalik itu semua, justru sebenarnya, warga yang memiliki rumah bagus itu sedang memikirkan cara bagaimana menyekolahkan anak-anak yatim piatu di sekolah binaannya, dan semua kebaikan yang tidak terlihat oleh tetangganya, 


Sampai tiba waktunya, ketika tetangganya sedang berbincang dengan tetangga lain di depan rumahnya, dengan sengaja, si warga yg selalu berkeluh kesah itu melempari rumah keluarga kaya dengan telur busuk yang baunya sangat menyengat, ....


penulis mengantuk guys, lanjut besok


Komentar

Postingan Populer