Cukup Berarti



Malam minggu 4 januari 2014

Setiap detik adalah pukulan tak kasat mata

Melengking dalam suara sunyi sendiri

Seorang waktu menggusurku dalam nyanyian lama

Seolah air itu menggema dalam kelopak mata yang tak kuasa menahan

Khayalan adalah bunga yang paling indah tuk dikenang

Tapi semuanya akan tandas untuk sebuah nestapa yang tak berujung

Dan aku masih kuat

 

Halo januari

Pak Doni menunggu mu di arena keterbatasan kata

Berusaha meyakinkan bahwa aku memang rasa

Mengumpulkan ikatan formasi kata indah

Yang ku rangkai

Dan kau hapus semalam tak berbekas

Dan tak ada pembatas yang menyeka kata diujung kerongkongan

Aku baru saja merasakannya dan itu adalah semu

Asa tak hadir cukup membuatku harus redup

Selamat tinggal bayangan

Temanilah langkahku menyisir trotoar keangkuhan

Biar rasa ingin tau

Dan aku masih kuat

 

Malam senin 14 Januari 2014

Terdengar sapaan “hai apa kabar” adalah racun palsu

Yang kau simpan dalam semu

Topeng yang menyelinap dalam keluguanmu

Adalah bukti caramu menjamah hariku

 

Jangan ada lagi bayangan semu kamu yang tak ingin bertamu

Merampas kenyataan

Menindas keraguan

Menghancurkan banteng-benteng kesabaran

Yang terkemas rapih dalam ingatan

Hancur tak berhutang pada hati yang terkenang.

Kalah dari kenyataan yang paling relavan

 

Haha januari

Apa sangat cukup rasa telah memakan kamu bersama kenangan

Dan hilang pulang tak senang

Melewatkan pose terindah dalam  langkahmu

Yaitu segurat senyum tak bertuan

Khusus untuk baginda yang merindu di pojok kehampaan

Tak terhirau dijangkau keakraban

Aku masih kuat

 

Bulan juli pertenganhan

Hujan selalu menemani angan untuk mengenang

Rintiknya adalah nada yang merdu tak kuasa untuk senang

Melihat senja bersama kelabu bergandengan senang dibalik kenangan

Alangkah manis nian kau dibalik pandangan

Mengintip iri

Bersama janji-janji yang terikat suci

Hanya terpaku nahas dalam nestapa tak pasti

Bertanya Tanya pada hati

Hey kau dimana

Sunyi. Aku terima itu

Aku masih kuat

 

September 26

Hujan berhenti menyebut lagi si hati

Dalam alirannya tak ingin ada rasa yang bersama

Mencerna dan menjelma dalam kata

Cukup angkat kaki dan pergi yang bisa kau lakoni

Sisanya tunggu waktu yang membuktikan

Dan jarak sebagai saksi

Hey kau kemana saja

Sunyi. Aku tau itu

Aku masih kuat

 

Desember akhir penuh bulir pertanyaan

Akankah dan akankah

Benarkah dan benarkah

 

Biar hari yang berganti dan kaki yang pergi

Kutunggu dibatas hati yang mati

 

Aku merindu tak mau

Dan mungkin sudah tak kuat

 

 

 


 

Komentar

Postingan Populer