TIPS UMUM MENGIRIM TULISAN KE MEDIA MASSA KORAN HARIAN SURAT KABAR
Ada aturan umum mendasar yang harus dipenuhi agar tulisan artikel opini kita mendapat perhatian editor koran dan berpotensi dimuat.
Apa itu Op-ed dan tajuk rencana di koran?
Dalam sebuah media cetak, baik koran, majalah atau buletin terdapat satu halaman khusus yang biasa disebut dengan halaman opini. Di koran, halaman tersebut di isi oleh tiga unsur yaitu oleh redaksi, para ahli di bidangnya dan pembaca.
Opini yang ditulis oleh tim redaksi disebut Tajuk Rencana atau Editorial. Yang ditulis oleh ahli disebut op-ed singkatan dari Opini Editorial atau kolom untuk artikel opini di majalah. Sedang yang ketiga ditulis oleh pembaca koran atau majalah terkait. Segmen ini biasa disebut dengan Surat Pembaca, atau Pembaca Menulis, dsb.
SYARAT ARTIKEL OPINI YANG BERPOTENSI DIMUAT MEDIA CETAK KORAN MAJALAH
Penulisan artikel bisa berdasarkan gagasan
murni dari si penulis, bisa juga sebagian isinya mengambil dari sumber lain.
Misalnya referensi kepustakaan, gagasan orang lain, renungan tokoh masyarakat
dan sebagainya. Penulisan artikel tidak terikat dengan waktu, tidak terikat
bentuk berita, gaya bahasa, dan teknik penulisan jurnalistik lainnya. Tetapi
agar artikel ini dibaca oleh publik, penulisnya harus memperhitungkan
aktualitas, gaya penulisan serta panjang pendek artikel.
Di samping itu hal-hal mendasar berikut perlu
diperhatikan:
1. Tata bahasa tulisan isi artikel harus
memiliki standar dasar sastrawi. Maksudnya, gaya bahasa sesuai dengan panduan
bahasa Indonesia yang benar. Baik dalam segi ejaan, tanda baca, pemakaian huruf
besar kecil, maupun dalam susunan kata-kata.
2. Mengetahui etika penulisan artikel. Yaitu,
tulisan harus orisinal. Bukan plagiat atau jiplakan. Serta mengandung unsur
baru.
3. Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud
aktual adalah sebagai respons/komentar dari peristiwa yang baru saja terjadi
atau sebagai refleksi dari hari besar nasional dan internasional.
Berapa Panjang Tulisan Artikel Opini untuk
dikirim ke koran?
Setiap media memiliki kebijakan tersendiri
tentang panjang maksimal dari sebuah artikel opini. Kompas, misalnya,
mensyaratkan tidak lebih dari 1000 kata. Sedang Jawa Pos sekitar 700 sampai 850
kata. Intinya, panjang tulisan berkisar antara 700 sampai dengan 1200 kata.
Untuk mengetahui secara persis panjang tulisan artikel opini di media tertentu,
copy sebuah artikel di media tersebut ke MS Word akan tampak di halaman bawah
berapa jumlah kata dalam artikel tersebut.
Saya merasa tidak pede mengirim tulisan ke koran
Hilangkan rasa minder. Toh, kita dan redaksi
koran tersebut tidak saling kenal. Begitu tulisan selesai, langsung saja kirim
ke koran yang dituju.
CARA MENGIRIM ARTIKEL OPINI VIA EMAIL
Cara termudah adalah dengan mengirim via
email. Sebagai penulis artikel opini, Anda harus memiliki daftar lengkap email
media cetak seluruh Indonesia.
a. Kirim melalui email dengan attachment
(sisipan) dalam format MS Word atau rtf. Jangan ditulis di badan email.
b. Di subjek email kasih judul: Artikel Opini
(judul artikel tulis di sini)
Sebagai referensi, silahkan lihat daftar
email media massa di sini!
KALAU ARTIKEL TIDAK DIMUAT: KIRIM KE KORAN
LAIN
Silahkan kirim ke koran lain kalau memang
Anda yakin tidak dimuat di koran pertama yang dikirimi artikel tersebut.
Biasanya kalau 1 minggu tidak dimuat, dapat dipastikan tulisan Anda ditolak di
koran tersebut.
Tapi, untuk menjaga reputasi, ada baiknya
kiriman kedua dikirim ke koran yang bersegmen lokal. Jangan sama-sama nasional.
Umpama ditolak di Kompas, kirim juga koran Pikiran Rakyat atau Surya atau koran
lokal lain tempat di mana tinggal.
II. TIPS KHUSUS MENGIRIM TULISAN KE MEDIA
MASSA KORAN HARIAN SURAT KABAR
I.A. MENGIRIM TULISAN KE KORAN KOMPAS
1. Panjang artikel: antara 800 s.d 1000 kata.
2. Alamat email: kompas@kompas.com,
opini@kompas.com, opini@kompas.co.id
3. Honor artikel: sekitar Rp 1 (satu) juta.
4. Agar dimuat : selain yang disebut dalam
tips umum di atas, (a) ikuti gaya tulisan opini di kompas; (b) Topik opini
bersifat aktual. Yang dimaksud aktual adalah sebagai respons/komentar dari
peristiwa yang baru saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk
Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional
dan internasional.
I.B. MENGIRIM TULISAN KE HARIAN JAWA POS
1. Panjang artikel: 850 kata
2. Alamat email: editor@jawapos.co.id
3. Honor artikel: Rp 750.000 (tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah)
4. Agar dimuat: Agar dimuat : selain yang
disebut dalam tips umum di atas, (a) ikuti gaya tulisan opini di Jawa Pos; (b)
Topik opini bersifat aktual. Yang dimaksud aktual adalah sebagai
respons/komentar dari peristiwa yang baru saja terjadi, khususnya yang menjadi
bahasan di Tajuk Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari
hari besar nasional dan internasional.
I.C. MENGIRIM TULISAN KE HARIAN THE JAKARTA
POST
1. Panjang artikel: Hendaknya tidak lebih
dari 1000 (seribu) kata.
2. Alamat email:
editorial@thejakartapost.com, opinion@thejakartapost.com, jktpost2@cbn.net.id
3. Honor artikel: Sekitar USD 100 (atau Rp.
800.000)
4. Agar dimuat: (a) tulis dalam bahasa
Inggris (artikel dalam bahasa Indonesia terkadang dimuat asal sangat bagus --
tentu saja setelah diterjemah oleh editornya); (b)komentar dari Editorial
sebelumnya; (c) mengandung unsur baru.
I.D. MENGIRIM TULISAN KE KORAN TEMPO
1. Panjang artikel: Antara 800 sampai 1000
kata.
2. Alamat email: koran@tempo.co.id
3. Honor artikel: Rp. 600.000 (enam ratus
ribu rupiah)
4. Agar dimuat : selain yang disebut dalam
tips umum di atas, (a) ikuti gaya tulisan opini di Koran Tempo; (b) Topik opini
bersifat aktual. Yang dimaksud aktual adalah sebagai respons/komentar dari peristiwa
yang baru saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk
Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional
dan internasional.
I.E. MENGIRIM TULISAN KE HARIAN REPUBLIKA
1. Panjang artikel: 800 s.d. 1200
2. Alamat email: sekretariat@republika.co.id
3. Honor artikel: Rp. 400.000
4. Agar dimuat: selain yang disebut dalam
tips umum di atas, (a) ikuti gaya tulisan opini di Koran Republika; (b) Topik
opini bersifat aktual. Yang dimaksud aktual adalah sebagai respons/komentar
dari peristiwa yang baru saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk
Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional
dan internasional.
I.F. MENGIRIM TULISAN KE KORAN SINDO (SEPUTAR
INDONESIA)
1. Panjang artikel: 500 s.d. 1000
2. Alamat email:
redaksi@seputar-indonesia.com
3. Honor artikel: Opini dan Kolom Budaya 400
ribu. Resensi buku 200 ribu. Cerpen 400 ribu.
4. Agar dimuat: selain yang disebut dalam
tips umum di atas, (a) ikuti gaya tulisan opini di Koran Sindo; (b) Topik opini
bersifat aktual. Yang dimaksud aktual adalah sebagai respons/komentar dari
peristiwa yang baru saja terjadi, khususnya yang menjadi bahasan di Tajuk
Rencana/Editorial koran tersebut atau sebagai refleksi dari hari besar nasional
dan internasional.
_______________________
Membuat kerangka adalah awal yang tepat dalam
memulai menulis apa saja baik tulisan ilmiah maupun tulisan fiksi. Karena
kerangka atau blue-print atau outline dapat menata pikiran kita menjadi lebih
teratur dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam menulis. Bagi yang
terbiasa menulis artikel opini, kerangka tidak terlalu diperlukan dalam bentuk
sket, tapi cukup dibentuk dalam otak kita. Sedang untuk tulisan ilmiah dan
panjang, kerangka merupakan sebuah keharusan.
CARA MEMBUAT KERANGKA TULISAN ESAI MAKALAH
Bagaimana Cara Membuat Kerangka Tulisan untuk
Esai dan Makalah
Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot
Menulis artikel esai atau makalah itu sulit
ya?
Tidak sulit, bahkan mudah. Asal tahu caranya.
Bagaimana menulis supaya mudah?
Buatlah kerangka (outline / blue print)
sebelum memulai menulis.
Mengapa harus buat kerangka lebih dulu?
Tidakkah cukup kalau kita langsung saja menulis?
Kerangka diperlukan untuk membuat tulisan
kita sistematis. Ibarat membuat rumah, maka diperlukan rancangan terlebih
dahulu. Setelah itu, ada fondasi, kerangka rumah, kerangka atap, kerangka
jendela. Setelah itu baru mengisi kerangka-kerangka tersebut sehingga menjadi
sebuah rumah yang kita inginkan.
Oh begitu. Sulitkah membuat kerangka?
Tidak sulit. Perhatikan kerangka dasar
membuat artikel esai makalah di bawah:
I. Pengantar:
* Dasar
Pemikiran:_____________________________________________________.
II. PARAGRAF 1:
* Kalimat
Pembuka:___________________________________________.
* Detail
1:____________________________________________________.
* Detail
2:____________________________________________________.
* Detail
3:____________________________________________________.
III. PARAGRAF II:
* Transisi/Kalimat
Pembuka:_________________________________.
* Detail
1:____________________________________________________.
* Detail
2:____________________________________________________.
* Detail
3:____________________________________________________.
IV. PARAGRAF III:
* Transisi/Kalimat
Pembuka:_________________________________.
* Detail 1:____________________________________________________.
* Detail
2:____________________________________________________.
* Detail
3:____________________________________________________.
V. BODY PARAGRAPH IV:
* Transisi/Kalimat
Pembuka:_________________________________.
* Detail 1:____________________________________________________.
* Detail
2:____________________________________________________.
* Detail
3:____________________________________________________.
VI. KESIMPULAN:
* Rekonfirmasi dasar
pemikiran:_________________________________________.
Bagaimana cara mengisi kerangka di atas?
Kerangka di atas adalah contoh bagaimana cara
kita mengawali, membahas dan mengakhiri/menutup sebuah
tulisan/artikel/esai/makalah. Coba isi setiap garis kosong di atas dengan
pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan. Setelah itu, lakukan riset pustaka
untuk menambah bobot dari artikel/esai/makalah kita.
Apa contoh kerangka di atas bisa dibuat untuk
menulis artikel di koran?
Tentu saja bisa. Pada dasarnya semua bentuk
tulisan memerlukan kerangka agar menjadi lebih teratur
PERLUKAH TULISAN BLOG MENYEBUT SUMBER
RUJUKAN?
Bagaimana etika dan Cara mengutip tulisan
orang lain untuk artikel di blog kita?
Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot
Ada berapa macam tulisan di blog?
Terdapat banyak macam tulisan di blog. Secara
garis besar terbagi dua.
Pertama, tulisan ringan. Seperti diary,
tulisan ala update status Facebook atau Twitter, cerpen, puisi, humor, kutipan
kata-kata bijak.
Kedua, tulisan serius. Seperti, artikel ala
opini di koran atau ala esai untuk jurnal dan makalah tugas kuliah.
Tulisan blog model apa yang perlu pengutipan?
Biasanya tulisan artikel yang agak serius dan
agak panjang memerlukan kutipan dari sumber lain.
Bagaimana etika pengutipan sumber luar untuk
artikel di blog?
I. Kalau sumber rujukan berasal dari situs di
internet, maka (a)link artikel ditautkan dalam bentuk hyperlink ke dalam
artikel kita atau (b) hanya menyebut link tautan tanpa hyperlink.
Contoh tautan hyperlink: Panduan SEO bagi
Blogger Pemula.
Contoh tautan tanpa hyperlink:
http://www.alkhoirot.net/2011/06/panduan-seo-bagi-blogger-pemula.html.
II. Apabila sumber rujukan berasal dari
koran, majalah dan buku, maka mengikuti tata cara pengutipan yang standar
dipakai untuk menulis makalah atau esai.
KALAU ARTIKEL OPINI TIDAK DIMUAT KORAN
Langkah-langkah Kalau tulisan Artikel Opini
Tidak Dimuat oleh sebuah Koran/surat kabar yang dikirimi artikel, maka kirimkan
ke koran yang lain.
Oleh Tim Litbang Ponpes Al-Khoirot
Saya sudah berhasil menulis artikel opini dan
sudah saya kirim ke koran Kompas, ternyata tidak dimuat.
Dari mana Anda tahu tulisan Anda tidak
dimuat?
Kompas mengirim jawaban penolakan memuat
tulisan saya. Jadi, apa yang harus saya lakukan selanjutnya?
Ok, pertama, sekedar diketahui bahwa Kompas
memang satu-satunya koran di Indonesia yang akan memberi tahu kontributor
artikel opini kalau tulisan mereka tidak muat.
Kedua, setelah jelas artikel opini kita tidak
dimuat, maka tinggal mengirim artikel yang sama pada koran lain. Rekomendasi
saya adalah Jawa Pos.
Mengapa harus Jawa Pos?
Berdasarkan jumlah oplah/tiras Jawa Pos
adalah yang terbesar kedua setelah Kompas. Dan berdasarkan honor adalah juga
tertinggi kedua setelah Kompas.
Apakah kalau artikel dimuat / tidak dimuat
akan diberitahu oleh editor Jawa Pos?
Tidak akan diberitahu.
Jadi bagaimana untuk mengetahui bahwa tulisan
kita dimuat atau tidak?
Baca koran Jawa Pos setiap hari. Dan lihat
apa artikel Anda ada di rubrik opini atau tidak.
Berapa lama saya harus menunggu?
Sekitar seminggu.
Setelah satu minggu?
Berarti tulisan Anda tidak dimuat. Silahkan
dikirim ke koran lain lagi. Seperti Media Indonesia, Republika, Suara Karya,
Surya, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, dan Duta Masyarakat.
Jangan lupa, agar tulisan dimuat ikuti batas
minimum dan maksimum panjang tulisan di masing-masing koran.
Itu artinya, Anda harus membuat penyesuaian
panjang pendek tulisan saat akan mengirim tulisan ke koran lain.
Komentar
Posting Komentar